Kamis, 23 Mei 2013

makalah ekonomi kelembagaan


TUGAS EKONOMI KELEMBAGAAN
“Pengimplementasian Kebijakan Pengembangan Gapoktan sebagai Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan”


Logo UNSRI (BW).bmp


ANASTASIA BR DEPARI              05111001081
ATALIA SEMBIRING                     05111001096
ISYURA E                                         05111001058


JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA

2013


PENDAHULUAN
Banyaknya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di setiap daerah yang tidak berkembang menyebebkan produk pertanian tidak menyebar dengan merata dan para petani juga sering kesulitan dalam hal menyediakan faktor-faktor produksi yang mereka butuhkan sehingga banyak diantara mereka yang berhenti bertani sehingga sering terjadi kenaikan harga dengan tiba-tiba karena kelangkaaan suatu produk pertanian tertentu. Karena hal tersebut pemerintah mengambil langkah dengan membuat peraturan untuk mengembangkan Gapoktan sebagai Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis sehingga para petani akan lebih maju.Karena hal tersebut kami membuat makalah ini yang berjudul “Pengimplementasian Kebijakan Pengembangan Gapoktan sebagai Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan”.Kami berharap dengan adanya makalah ini akan semakin banyak Gapoktan yang semakin berkembang sehingga produk pertanian Indonesia juga akan semakin maju.



PEMBAHASAN

Lemahnya  kelembagaan  pertanian, seperti perkreditan, lembaga input, pemasaran, dan penyuluhan menyebabkan belum dapat menciptakan suasana kondusif untuk pengembangan agroindustri perdesaan. Selain itu, lemahnya kelembagaan ini berakibat pada sistem pertanian tidak efisien, dan keuntungan yang diterima petani relatif rendah. Dari sisi kelembagaan, akan dijumpai kendala yang bersifat fungsional, karena pendekatan strategi revitalisasi pertanian yang terkesan sektoral.
Pemberdayaan petani dan usaha kecil di perdesaan oleh pemerintah hampir selalu menggunakan pendekatan kelompok. Salah satu kelemahan yang mendasar adalah kegagalan pengembangan kelompok dimaksud, karena tidak dilakukan melalui proses sosial yang matang. Kelompok yang dibentuk terlihat hanya sebagai alat kelengkapan proyek, belum sebagai wadah untuk pemberdayaan masyarakat secara hakiki. Introduksi kelembagaan dari luar kurang memperhatikan struktur dan jaringan kelembagaan lokal yang telah ada, serta kekhasan ekonomi, sosial, dan politik yang berjalan. Pengembangan kelembagaan perlu memperoleh perhatian khusus, karena ia merupakan komponen utama dalam strategi revitalisasi secara keseluruhan.
Gapoktan  tersebut  akan  senantiasa dibina dan dikawal hingga menjadi lembaga usaha yang mandiri, profesional dan memiliki jaringan kerja luas. Lembaga pendamping yang utama adalah Dinas Pertanian setempat, di mana para penyuluh merupakan ujung tombak di lapangan.  Penguatan  dari  sisi  lain adalah melalui implementasi berbagai kegiatan pemerintah  yang  didistribusikan  ke desa, dimana Gapoktan  selalu dilibatkan dalam  setiap  kegiatan  yang  memungkinkan. Pembentukan Gapoktan didasari oleh visi yang  diusung, bahwa  pertanian  modern tidak hanya identik dengan mesin pertanian yang modern tetapi  perlu ada organisasi  yang  dicirikan  dengan  adanya  organisasi  ekonomi yang  mampu  menyentuh  dan  menggerakkan  perekonomian di perdesaan melalui pertanian,  di antaranya  adalah  dengan  membentuk  Gapoktan (Sekjen Deptan, 2006). Unit-unit  usaha dalam Gapoktan dapat menjadi penggerak perekonomian di perdesaan.
Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis merupakan Lembaga intermediasi keuangan bagi para anggota kelompok tani dan warga yang terpilih dari lingkungan ikatan pemersatunya (tingkat desa) yang bersepakat untuk bekerjasama saling menolong dengan menabung secara teratur dan terus-menerus sehingga terbentuk modal bersama yang terus berkembang, guna dipinjamkan kepada para anggota untuk tujuan produktif dan kesejahteraan dengan tingkat bagihasil/jasa tabungan maupun pembiayaan yang layak dan bersaing.
Gapoktan PUAP merupakan salah satu contoh lembaga petani di pedesaan yang diharapkan sebagai lembaga pembiayaan agribisnis perdesaan. Gapoktan PUAP ini berperan sebagai salah satu unsur pelancar bagi keberhasilan dalam program pembangunan sektor pertanian. Peranan kredit bukan saja sebagai pelancar pembangunan, tetapi dapat juga menjadi unsur pemacu adopsi teknologi yang diharapkan mampu meningkatkan produksi, nilai tambah dan pendapatan masyarakat.
Dalam haini Gapoktan PUAP diharapkan sebagai model pemberdayaan kelembagan petani khususnya lembaga pembiayaan agribisnis di pedesaan. Salah satu indikator untuk  menilai Gapoktan sebagai lembaga keuangan mikro agribisnis dengan melihat kinerja dari penyaluran dana dan pendapatannya.
Pemberdayaan Gapoktan PUAP menjadi Lembaga Keuangan Keuangan Mikro Agrobisnis di Pedesaan memerlukan tahapan-tahapan, antara lain :
1. Identifikasi Kebutuhan.
2. Sosialisasi Kegiatan Lkm-A.
3. Pembentukan Pengurus dan Pengelola Lkm-A,
4. Penyusunan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
5. Operasionalisasi LKM-A.
6. Pengembangan LKM-A.
Kondisi kinerja penyaluran dana BLM Gapoktan PUAP belum optimal. Hal ini dikarenakan permasalahan-permasalahan antara lain; letak geografis, pendampingan dari pemerintah kabupaten kota yang belum optimal.


DAFTAR PUSTAKA

Blitary, A.B. 2010. Memberdayakan Usaha Petani / Agribisnis Perdesaan Melalui pendekatan
Keuangan Mikro (Konsep Dasar Lkm Agribisnis) Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil - PINBUK

Deptan. 2006. Bahan Rapat Kerja Deptan dengan DPD-RI, tanggal 19 Juni 2006. Deptan,
Jakarta.
Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan 
(PUAP). Deptan. Jakarta

Syahyuti. 2003. Bedah Konsep Kelembagaan: Strategi Pengembangan dan Penerapannya
dalam Penelitian Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi
Pertanian, Bogor




1 komentar:

  1. Las Vegas, NV Casinos Near Harrah's Casino, 777 - MapYRO
    Find 경기도 출장안마 your perfect 강릉 출장샵 location with 동해 출장샵 more than 2,500 slot machines, 경주 출장마사지 over 문경 출장안마 1600 table games and a hot tub for your trip.

    BalasHapus