Selasa, 14 Mei 2013

makalah penetapan bulk density, kadar air, dan ruang pori total


PENETAPAN BULK DENSITY , KADAR AIR ,
DAN RUANG PORI TOTAL

OLEH
ATALIA SEMBIRING                                             05111001096
NOVAYANA PURBA                                             05111001093
FIRDANITA WANDIRA                                         05111001067
AHMAD DWI S                                                        05111001092
ILHAM AKBAR                                                       05111001079
LITHA RIZZANI                                                      05111001090
JOHANNES SIREGAR                                            05081001034

Unsr5.JPG

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA
2012
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kasih karuniNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudaul “Penetapan Bulk Density,Kadar Air, dan Ruang Pori Total” dengan baik dan tepat waktu.
Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat membantu untuk pencarian informasi yang bersangkutan dengan Bulk Density,Kadar Air, dan Ruang Pori Total.Terima Kasih



Hormat Kami,

Penyusun











i
Daftar Isi

Kata Pengantar                                                                                                        i             
Daftar Isi                                                                                                                 ii             
I Pendahuluan                                                                                                            
A.    Latar Belakang                                                                                    
II Pembahasan                                                                                                                       
A. Penetapan Bulk Density                                                                         ....            
B .Penetapan Kadar Air                                                                             ....                                                
                                               C. Penetapan Ruang Pori                                            
Total.......................................                                                                        
III Penutup                                                          
            A.Kesimpulan                                                                                                
            B. Saran                                                                                                         
Daftar Pustaka                                                                                                                       









ii
I . Pendahuluan

A.Latar Belakang
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Salah satu aspek fisik tanah yang sangat penting dalam bidang pertanian dan kehutanan adalah struktur tanah yang diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi partikel-partikel sekunder (agregat) termasuk pori-pori yang ada diantaranya. Volume ruang pori yang ada didalam tanah dinyatakan sebagai porositas total (Pt) dan didefinisikan sebagai fraksi dari volume total tanah yang ditempati oleh pori-pori. Porositas tanah sangat penting dalam berbagai aspek seperti pergerakan dan ketersedian air dan udara dalam tanah serta untuk tumbuh akar, dan aktivitas mikroba tanah. Nilai Prositas tanah tanah selalu berbanding terbalik dengan nilai Berat Volume.
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap.Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman.

1
2
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram persentimeter kubik.


B . Tujuan

            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi , kegunaan,dan cara penetapan bulk density,kadar air,dan ruang pori total. Serta mengetahui kegunaannya dalam dunia pertanian.














II Pembahasan

Penetapan Bulk Density
Bulk density ( berat isi ) adalah perbandingan berat tanah kering dengan suatu volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam gram/cm3.Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian, tekstur, struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-perhitangan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan, pengolahan tanah. ( Foth, 1987 ).

Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi parikel-partikel tanah. Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partkel-partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah,dan untuk pertumbuhan akar tersebut. (Pearson et al, 1995).

Kerapatan suatu tanah adalah cara lain dalam menyatakan berat tanah. Disini seluruh ruang tanah (ruang yang diduduki oleh butir padat dan pori tanah), masuk dalam perhitungan. Kerapatan massa diukur sebagai massa suatu kesatuan masa tanah kering. Kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori maupun oleh butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan bergumpal akan mempunyai berat persatuan volume rendah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. (Buckman dan Brady, 1982).

Bulk Density merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Bulk density sangat penting pada pertumbuhan tanaman karena kita dapat mengetahui kebutuhan pupuk atau air pada tiap-tiap pada tiap-tiap hektar tanah didasarkan pada berat tanah. (Harjowigeno, 2003).Berat isi merupakan berat (massa) satu satuan volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik. Volume tanah termasuk butiran padat dan ruang pori. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah.


3
4

Kerapatan volume juga dapat ditentukan dengan menggunakan satuan gr/cm3 tiga maka nilai kerapatan isi lapisan oleh tanah yang bertekstur tanah biasa memiliki kapasitas nilai berat jenis yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah-tanah berpasir. (Purwowidodo,1991).Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah   berstruktur  halus  mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas (Sarief, 1986).

Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah. (Buckman dan Brandy, 1982).

Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir.

Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 40oC. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengaturan suhu, alat pendingin. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang lagi dan seterunya.

Metode penentuan bulk density yang paling sering dilakukan adalah dengan ring sample atau dengan metode clod. Pada metode clod, gumpalan tanah dicelupkan
5

ke dalam cairan plastic kemudian ditimbang biasa (di udara) dan di dalam air untuk mengetahui berat dan volume dari clod tersebut.

            Gunanya menentukan bulk density adalah untuk :
1.      Deteksi adanya lapisan padas dan tingkat perkembanganya. Makin berkembang makin tinggi bulk densitynya
2.      Menentukan adanya kandungan abu volkan dan batu apung yang cukup tinggi
3.      Menunjukkan tingkat pelapukan batuan
4.      Evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah
5.      Evaluasi perubahan volume tanah karena proses pembentukan tanah, akibat penambahan pencucian dari horisan-horisan tertentu

Bulk menyatakan tingkat kepadatan tanah yaitu berat kering suatu volume tanah dalam keadaan utuh yang biasanya dinyatakan dengan g/cm3. Perkembangan struktur yang paling besar pada tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus menyebabkan kerapatan massanya lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Kerapatan massa (Bulk Density) dihitung sebagai berikut : Kerapatan massa = Berat tanah (g)/Volume tanah (cm3) (Foth, 1988).

Kerapatan massa lapisan yang bertekstur halus biasanya antara 1,0-1,3 g/cm3. Jika struktur tanah kasar maka kerapatan massa 1,3-1,8 g/cm3. Dimana makin padat suatu tanah makin tinggi kerapatan massa atau bulk densitynya sehingga makin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Pemberian bahan organik pada tanah dapat menurunkan Bulk Density tanah, hal ini disebabkan oleh bahan organik yang di tambahkan mempunyai kerapatan jenis yang lebih rendah. Kemantapan agregat yang semakin tinggi dapat menurunkan bulk density tanah maka persentase ruang pori – pori semakin kasar dan kapasitas mengikat air semakin tinggi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991

Penetapan Kadar Air
Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus
6
disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat. (Purwowidodo,1991).
Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, dkk., 1985)
Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa cara penetapan kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan, hambatan listrik dan pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992).
Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan dapat menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik begitupun pada tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air tanah dapat diamati dan ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998).
Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah. (Buckman dan Brady, 1982).
Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat. (Hardjowigeno, S., 1992).
7
Penetapan Ruang Pori Total
Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruang pori sebagian ditentukan oleh susunan butir-butir padat, apabila letak keduannya cenderung erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya rendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kali terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang besar kandungan bahan organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi (Buckman and Brady, 1984).
Ruang pori total adalah volume dari tanah yang ditempati oleh udara dan air. Persentase volume ruang pori total disebut porositas. Untuk menentukan porositas, contoh tanah ditempatkan pada tempat berisi air sehingga jenuh dan kemudian cores ini ditimbang. Perbedaan berat antara keadaan jenuh air dan core yang kering oven merupakan volume ruang pori. Untuk 400 cm3 cores yang berisi 200 gr (200 cm3) air pada kondisi jenuh porositas tanahnya akan mencapai 50% (Foth, 1988).
Ruang pori dalam tanah dapat dihitung dari kerapatan isi dan kerapatan partikel. Tanah yang berpasir biasanya mempunyai kerapatan isi yang lebih besar dibandingkan dengan tanah – tanah yang berliat. Sehingga dapat diartikan bahwa dalam kondisi kering, tanah berpasir memiliki volume yang diisi ruang pori lebih rendah. Ruang pori total pada tanah berpasir semakin rendah tetapi sebagian besar dari pori – pori itu terdiri dari pori – pori yang besar yang sangat efisien dalam lalu lintas air maupun udara. Persentase volume yang ditempati oleh pori – pori kesil, dalam tanah – tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas memegang air yang rendah. Sebaliknya, pada topsoil bertekstur halus, memiliki lebih banyak ruang pori total yang sebagian besar terdiri dari pori – pori kecil, sehingga tanah dapat memegang air dengan kapasitas besar.

Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan menghitung ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat. Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan meso yang berhubungan secara kontinu) di dalam tanah.
8
Hal tersebut menekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir memiliki porositas lebih kecil daripada tanah liat. Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang mungkin rendah tetapi mempinyai proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori yang besar yang efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Ini berarti karena prosentase volume yang terisi pori-pori kecil pada tanah pasir menyebabkan kapasitas menahan air nya rendah. Maka tanah-tanah yang memilikitekstur halus, memiliki ruang pori lebih banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar.  
                        Tanah dengan tekstur halus mempunyai kisaran ukuran dan bentuk partikelnya yang luas. Hal ini telah ditekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir mempunyai porositras kecil daripada tanah liat. Berarti bahwa tanah pasir mempunyai volume yang lebih sedikit ditempati oleh ruang pori. Ruang pori total pada tanah pasir mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar yang disusun daripada komposisi pori-pori yang besar yang sangat efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori-pori kecil pada tanah pasir rendah yang menyebabkan kapasitas menahan airnya rendah. Sebaliknya tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus memiliki ruang pori total lebih banyak dan proporsinya relatif besar yang disusun oleh pori kecil. Akibatnya adalah atanah mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi.










III Penutup
A . Kesimpulan
1.  Kadar air adalah air yang terdapat pada suatu tanah yang dinyatakan dalam persen.
2.  Ruang pori total adalah isi seluruh pori – pori dalam suatu tanah yang dinyatakan dalam persen. Ruang pori total sebagai lalu lintas air dan udara dalam tanah.
3.  Ruang pori total dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah. Tanah bertekstur halus memiliki lebih banyak ruang pori dan daya jerap air semakin besar.
4.  Bulk density atau kerapatan isi merupakan bobot tanah dalam keadaan utuh. Bulk density sangat mempengaruhi ruang pori total, semakin besar BD, maka RPT semakin besar pula. Bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yaitu bagian padatan dan bagian ruang pori tanah diperhitungkan yang dinyatakan dalam g/cm3.
5.   Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang di antara partikel pasir, debu, liat, serta ruang diantara agregat-agregat tanah.


B . Saran

                 Saran yang dapat kami sampaikan adalah para petani harus mengetahui jumlah bulk density , kadar air , dan ruang pori total yang dibutuhkan oleh tanah mereka sehingga akan menghasilkan panen yang optimal.









9
Daftar Pustaka
Buckman, O, Hanry, Brady, C, Nyle. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Barat Karya Aksara.
Foth,HD dan L.N.Turk . 1999. Fundamental of soils science. New York:fifth Ed. John. Waley & soil.
Hardjowigeno, Prof.Dr.Ir.H.Sarwono, 1987, Ilmu Tanah Akademik Persindo : Jakarta.
Kartasapoetra, A. G, Ir. Dkk. 1985. Teknologi Konservasi Tanah Dan Air. Jakarta: Rineka Cipta.
Pairunan. A. K. dkk. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Pandang: BKPT INTIM.
Pearson el al, 1995. Sustainable Dryland Cropping in relation to soil produksctivity : FAO
Purwowidodo. 1991. Ganesa Tanah. Jakrta: Rajawali.














10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar